Capaian Pembelajaran Fisika Fase F Kelas 11 dan 12 SMA/MA/Program Paket C Semester 1 dan 2 Kurikulum Merdeka pendekatan Pembelajaran Mendalam/Deep Learning_Pada Fase F, yang mencakup kelas 11 dan 12 SMA/MA, pembelajaran Fisika diarahkan pada pendalaman konsep, hukum, dan prinsip dasar yang menjelaskan berbagai fenomena alam secara kuantitatif dan sistematis. Peserta didik tidak hanya dituntut memahami rumus dan perhitungan, tetapi juga mampu menalar keterkaitan antar konsep fisika dalam menjelaskan peristiwa alam maupun teknologi modern. Kurikulum Merdeka memberikan ruang bagi guru untuk menyelenggarakan pembelajaran yang menantang, kontekstual, dan berorientasi pada pengembangan daya pikir ilmiah.

Capaian Pembelajaran (CP) Fisika Fase F disusun untuk membangun kemampuan analisis dan pemecahan masalah tingkat lanjut. Siswa diajak mengkaji konsep gerak dan gaya lanjutan, gelombang dan optik, listrik dan magnet, fisika modern, serta penerapan prinsip fisika dalam kehidupan dan teknologi. Setiap capaian pembelajaran menjadi acuan dalam merancang aktivitas belajar yang berbasis eksperimen, pemodelan matematis, dan analisis data, sehingga siswa mampu membangun pemahaman konseptual yang mendalam dan terintegrasi.
Melalui penerapan Pendekatan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning), pembelajaran Fisika menekankan proses berpikir kritis, logis, dan reflektif. Peserta didik dilibatkan secara aktif dalam kegiatan penyelidikan ilmiah, pengujian hipotesis, serta evaluasi solusi terhadap permasalahan nyata. Pendekatan ini mendorong siswa untuk tidak hanya menguasai konsep fisika, tetapi juga mengembangkan kemandirian belajar, kreativitas, dan sikap ilmiah yang kuat sebagai bekal menghadapi tantangan abad ke-21.
A. Rasional
Fisika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam
yang mengkaji sifat-sifat materi dalam ruang dan waktu beserta
konsep-konsep gaya dan energi terkait. Fisika mengkaji
fenomena alam mulai dari skala atomik hingga jagat raya dengan menggunakan nalar ilmiah secara objektif dan
kuantitatif
yang terwujud dalam proses pengamatan,
pengukuran, perancangan model hubungan antar variabel yang
terlibat yang mencerminkan keteraturan alam, serta penarikan
kesimpulan yang terwujud dalam suatu teori yang valid dan
dapat diaplikasikan. Fisika mendasari perkembangan khasanah
bidang ilmu pengetahuan alam lainnya serta perkembangan
teknologi modern yang memudahkan kehidupan manusia
diawali dari perkembangan mekanik dan permesinan, otomotif,
komputer dan otomasi, serta teknologi informasi dan
komunikasi.
Mata pelajaran Fisika diajarkan sebagai mata pelajaran
tersendiri. Pemahaman fisika yang tepat berguna untuk
memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari dan
menjadi jembatan keberhasilan murid dalam menempuh studi
lanjut di pendidikan tinggi baik pada ilmu-ilmu dasar/sains
maupun ilmu-ilmu keteknikan/rekayasa dan teknologi.
Fisika memiliki peran sebagai fondasi dari ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni (IPTEKS) yang terus berkembang dan
memberi dampak pada peradaban. Misalnya: penerapan
mekanika, elektromagnetisme, dan perkembangan fisika modern
memberikan manusia alternatif sumber energi yang dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga,
transportasi, hingga industri; kemudian konsep gelombang
diterapkan dalam sistem komunikasi, musik, medis, dan
lainnya.
Fisika tidak hanya menjelaskan apa dan mengapa suatu gejala
alam bisa terjadi, melainkan memberi jalan untuk digunakan
secara terintegrasi dengan bidang lain dan menghasilkan inovasi
yang bermanfaat bagi manusia dan lingkungan. Misalnya:
dengan matematika melalui pemodelan dan formulasi
kuantitatif;
dengan geografi dalam kajian iklim dan
kebencanaan; serta dengan seni dalam aplikasi pencahayaan
dan suara.
Pada proses pembelajaran Fisika, murid dilatih untuk
melakukan penelitian sederhana/inkuiri mengenai fenomena alam. Murid belajar mengamati, mempertanyakan dan
memprediksi, merencanakan dan melakukan penyelidikan,
memproses serta menganalisis data dan informasi, mengevaluasi
dan refleksi, serta mengomunikasikan hasil. Setelah murid
menemukan konsep/prinsip/hukum Fisika yang esensial
melalui inkuiri, murid dilatih untuk memiliki penalaran ilmiah,
kemampuan berpikir kritis dan keterampilan memecahkan
masalah yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari atau
teknologi yang terkait. Murid dilatih untuk dapat hidup selaras
berdasarkan hukum alam serta mengelola sumber daya alam
dan lingkungan dengan bijak, hingga mendukung upaya mitigasi
dan pengurangan dampak bencana alam secara optimal.
Sebagai ilmu yang mempelajari fenomena alam, fisika
mengajarkan kesadaran diri manusia sebagai bagian dari alam
yang menjadi jalan agar murid memiliki keimanan dan
ketakwaan terhadap Tuhan YME; mampu berinteraksi dan
berkomunikasi dengan mengedepankan kolaborasi dan prinsip
kewargaan; serta memiliki standar perilaku yang sehat, mandiri,
bernalar kritis, dan kreatif yang sesuai dengan dimensi profil
lulusan. Dengan demikian, Fisika tidak hanya membekali murid
secara kognitif, tetapi juga membentuk karakter ilmiah dan
tanggung jawab sosial terhadap lingkungan dan kemanusiaan.
B. Tujuan
Dengan mempelajari ilmu fisika, murid dapat:
- membentuk sikap religius melalui fisika dengan menyadari
keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa yang terwujud dalam
akhlak mulia terhadap diri, sesama, dan alam semesta;
- mengembangkan rasa ingin tahu, integritas, kejujuran, adil,
tanggung jawab, sikap saling menghormati, memahami
kekuatan dan keterbatasan diri dan menjadi pemelajar
sepanjang hayat;
- menguasai konsep, prinsip, teori, dan hukum Fisika untuk
menjelaskan
dan
memprediksi
menerapkannya pada situasi baru;
- memiliki kemampuan dalam merumuskan masalah, mengidentifikasi variabel, mengajukan dan menguji
hipotesis melalui percobaan, merancang dan merakit
instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan
menginterpretasi data, serta mengomunikasikan hasil
percobaan baik lisan maupun tulisan, secara mandiri
maupun berkelompok; dan
- mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif,
kolaborasi, dan pemecahan masalah dengan menggunakan
pemahaman Fisika dalam kehidupan sehari-hari.
C. Karakteristik
Mata pelajaran Fisika diorganisasikan dalam 2 (dua) elemen,
yaitu pemahaman fisika dan keterampilan proses. Pada Fase F,
deskripsi elemen dijabarkan sebagai berikut.
1. Elemen Pemahaman Fisika
Deskripsi: Pemahaman fakta, konsep,
prinsip, hukum, teori, dan model
pada materi mekanika; fluida;
gelombang; termodinamika;
kelistrikan dan kemagnetan; fisika
modern; dan teori dasar digital,
yang sesuai untuk menjelaskan
dan memprediksi fenomena serta
menerapkannya pada situasi baru.
2. Elemen Keterampilan Proses
Deskripsi: Keterampilan yang dikembangkan
dan dibutuhkan murid untuk
mencapai pemahaman yang lebih
dalam tentang konsep sains dan
bagaimana pemikiran ilmiah
diterapkan sehingga dalam proses
pembelajarannya, elemen ini
merupakan satu kesatuan utuh
yang tidak diturunkan menjadi
tujuan pembelajaran yang
terpisah.
Keterampilan inkuiri sains terkait
dengan pemahaman murid tentang konten fisika yang
menyediakan struktur dan proses
dimana konten fisika dapat
tercakup. Keterampilan tersebut
meliputi keterampilan mengamati;
mempertanyakan dan
memprediksi; merencanakan dan
melakukan penyelidikan;
memproses, menganalisis data dan
informasi; mengevaluasi dan
refleksi; serta mengomunikasikan
hasil. Keterampilan proses tidak
selalu merupakan urutan langkah,
melainkan suatu siklus yang
dinamis yang dapat disesuaikan
berdasarkan perkembangan dan
kemampuan murid.
D. Capaian Pembelajaran
Fase F (Umumnya untuk Kelas XI dan XII SMA/MA/Program
Paket C)
Pada akhir Fase F, murid memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Pemahaman Fisika
Menganalisis
hubungan gerak dan gaya serta
pemanfaatannya untuk menjelaskan fenomena alam,
desain, atau rekayasa struktur; membuat karya yang
menunjukkan penerapan hukum fluida dalam kehidupan
sehari-hari; menganalisis konsep kalor dan termodinamika
serta penerapannya untuk mengidentifikasi fenomena
perubahan iklim; menganalisis gejala gelombang dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari; mengevaluasi
rangkaian listrik; menganalisis fenomena elektromagnetik;
menganalisis teori dasar fisika modern dan pengaruhnya
terhadap perkembangan teknologi; serta menerapkan teori
dasar digital dalam kehidupan sehari-hari.
2. Keterampilan Proses
Menerapkan keterampilan proses yang mencakup:
●
Mengamati
Mengamati fenomena ilmiah dalam kehidupan
sehari-hari maupun di laboratorium dan mencatat
hasil pengamatannya dengan memperhatikan detail
dari objek yang diamati untuk memunculkan
pertanyaan yang akan diselidiki.
●
Mempertanyakan dan Memprediksi
Merumuskan pertanyaan ilmiah tentang hubungan
antar variabel dan hipotesis yang dapat diselidiki
secara ilmiah.
●
Merencanakan dan Melakukan Penyelidikan
Merencanakan dan memilih metode yang sesuai serta
mengendalikan variabel berdasarkan referensi untuk
mengumpulkan data yang dapat dipercaya; memilih
dan menggunakan alat dan bahan, termasuk
penggunaan teknologi digital yang sesuai untuk
mengumpulkan serta mencatat data secara sistematis
dan akurat.
●
Memproses, Menganalisis Data dan Informasi
Menafsirkan informasi yang diperoleh dengan jujur
dan bertanggung jawab; menggunakan berbagai
metode untuk menganalisa pola dan kecenderungan
pada data; mendeskripsikan hubungan antar variabel
serta mengidentifikasi inkonsistensi yang terjadi;
menggunakan data dan rujukan untuk menarik
kesimpulan yang konsisten dengan hasil penyelidikan.
●
Mengevaluasi dan Refleksi
Mengidentifikasi
sumber
ketidakpastian
dan
kemungkinan penjelasan alternatif dalam rangka
mengevaluasi kesimpulan serta menjelaskan cara
spesifik
untuk meningkatkan kualitas data;
menganalisis validitas informasi dari sumber primer
dan sekunder serta mengevaluasi pendekatan yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam
penyelidikan.
●
Mengomunikasikan Hasil
Mengomunikasikan
hasil
penyelidikan
secara
sistematis dan utuh ditunjang dengan argumen ilmiah
dan terbuka terhadap pendapat yang lebih relevan.
Posting Komentar