CP Matematika Fase D Kelas 7, 8, dan 9 SMP/MTs Semester 1-2 Kurikulum Merdeka Pendekatan PM

Daftar Isi
Capaian Pembelajaran Matematika untuk SMP/MTs/Program Paket B Fase D Kelas 7, 8, dan 9 Semester 1 dan 2 Kurikulum Merdeka Pendekatan Pembelajaran Mendalam/Deep Learning berdasarkan Salinan  Lampiran II Keputusan Kepala Badan Standar,  Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan  Kementerian Pendidikan Dasar dan  Menengah Nomor 046/H/KR/2025  Tentang Capaian Pembelajaran  pada Pendidikan  Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah 
Capaian Pembelajaran Matematika untuk SMP/MTs/Program Paket B Fase D Kelas 7, 8, dan 9 Semester 1 dan 2 Kurikulum Merdeka Pendekatan Pembelajaran Mendalam/Deep Learning
Pada jenjang SMP/MTs atau Program Paket B, pembelajaran matematika memasuki fase transisi penting di mana siswa mulai membangun kemampuan abstraksi yang lebih tinggi. Capaian Pembelajaran Matematika Fase D dalam Kurikulum Merdeka dirancang agar siswa kelas 7, 8, dan 9 mampu memahami konsep-konsep inti seperti aljabar, geometri, data dan peluang, serta hubungan fungsional secara lebih mendalam. Di tahap ini, matematika tidak lagi sekadar berfokus pada pemahaman dasar, tetapi juga pada kemampuan menggeneralisasi, menganalisis pola, dan menyelesaikan masalah yang lebih kompleks menggunakan berbagai strategi.

Dalam proses pembelajarannya, siswa diajak melihat bagaimana matematika berkaitan dengan kehidupan nyata maupun fenomena di sekitar mereka. Misalnya, menggunakan persamaan untuk memodelkan masalah sehari-hari, memahami grafik sebagai representasi hubungan antarvariabel, atau menafsirkan data untuk menarik kesimpulan yang logis. Pembelajaran yang kontekstual dan relevan ini membantu siswa mengembangkan cara berpikir kritis serta membangun pemahaman yang lebih bermakna terhadap konsep-konsep matematika yang sebelumnya mungkin terasa abstrak.

Melalui pendekatan pembelajaran mendalam, guru mendorong siswa untuk menggali alasan di balik setiap langkah penyelesaian, membandingkan berbagai strategi, serta membangun argumen matematika yang runtut. Diskusi, refleksi, dan eksplorasi konsep menjadi bagian penting dari proses belajar, sehingga siswa tidak hanya menguasai prosedur, tetapi juga memahami konsep secara menyeluruh. Pendekatan ini membantu siswa mengembangkan kemandirian belajar, kepercayaan diri dalam bernalar, serta kesiapan menghadapi jenjang pendidikan berikutnya dengan fondasi matematika yang kuat dan terstruktur.

CP Matematika Fase D Kelas 7, 8, dan 9 SMP/MTs/Program Paket B  Semester 1 dan 2 Kurikulum Merdeka Pendekatan Pembelajaran Mendalam

4. Fase D (Umumnya untuk Kelas VII, VIII dan IX SMP/MTs/Program Paket B) 
Pada akhir Fase D, murid memiliki kemampuan sebagai berikut

4.1. Bilangan 

Membaca, menulis, dan membandingkan bilangan bulat, bilangan rasional, bilangan desimal, bilangan berpangkat bulat dan akar, bilangan dalam notasi ilmiah; menerapkan operasi aritmatika pada bilangan real, dan memberikan estimasi/perkiraan dalam menyelesaikan masalah (termasuk berkaitan dengan literasi finansial). Murid dapat menggunakan rasio (skala, proporsi, dan laju perubahan) dalam penyelesaian masalah. 

4.2. Aljabar 

Mengenali, memprediksi dan menggeneralisasi pola dalam bentuk susunan benda dan bilangan; Menyatakan suatu situasi ke dalam bentuk aljabar; menggunakan sifat-sifat operasi (komutatif, asosiatif, dan distributif) untuk menghasilkan bentuk aljabar yang ekuivalen. Murid dapat memahami relasi dan fungsi (domain, kodomain, range) serta menyajikannya dalam bentuk diagram panah, tabel, himpunan pasangan berurutan, dan grafik; membedakan beberapa fungsi non linear dari fungsi linear secara grafik; menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel; menyajikan, menganalisis, dan menyelesaikan masalah dengan menggunakan relasi, fungsi dan persamaan linear; serta menyelesaikan sistem persaman linear dua variabel melalui beberapa cara untuk penyelesaian masalah.

4.3. Pengukuran 

Menentukan keliling, luas, panjang busur, sudut dan luas juring lingkaran, serta menyelesaikan masalah yang terkait; menjelaskan cara untuk menentukan luas permukaan dan volume bangun ruang (prisma, tabung, bola, limas dan kerucut) dan menyelesaikan masalah yang terkait; dan menjelaskan pengaruh perubahan secara proporsional dari bangun datar dan bangun ruang terhadap ukuran panjang, besar sudut, luas, dan/atau volume.

4.4. Geometri 

Membuat jaring-jaring bangun ruang (prisma, tabung, limas dan kerucut) dan membuat bangun ruang dari jaring-jaringnya. Murid dapat menggunakan hubungan antar-sudut yang terbentuk oleh dua garis yang berpotongan, dan oleh dua garis sejajar yang dipotong sebuah garis transversal untuk menyelesaikan masalah (termasuk menentukan jumlah besar sudut dalam sebuah segitiga, menentukan besar sudut yang belum diketahui pada sebuah segitiga); menjelaskan sifat-sifat kekongruenan dan kesebangunan pada segitiga dan segiempat, dan menggunakannya untuk menyelesaikan kebenaran masalah; teorema menunjukkan Pythagoras dan menggunakannya dalam menyelesaikan masalah (termasuk pengenalan bilangan irasional dan jarak antara dua titik pada bidang koordinat Kartesius). Murid dapat melakukan transformasi tunggal (refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi) titik, garis, dan bangun datar pada bidang koordinat Kartesius dan menggunakannya untuk menyelesaikan masalah.

4.5. Analisis Data dan Peluang 

Merumuskan pertanyaan, mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisis data untuk menjawab pertanyaan dari situasi atau masalah; menggunakan diagram batang dan diagram lingkaran untuk menyajikan dan menginterpretasi data; mengambil sampel yang mewakili suatu populasi untuk mendapatkan data yang terkait dengan diri dan lingkungan mereka; menentukan dan menafsirkan rerata (mean), median, modus, dan jangkauan (range) dari data tersebut untuk menyelesaikan masalah (termasuk membandingkan suatu data terhadap kelompoknya, membandingkan dua kelompok data, memprediksi, membuat keputusan); menyelidiki kemungkinan adanya perubahan pengukuran pusat tersebut akibat perubahan data. Murid dapat menjelaskan dan menggunakan pengertian peluang dan frekuensi relatif untuk menentukan frekuensi harapan satu kejadian pada suatu percobaan sederhana (semua hasil percobaan dapat muncul secara merata).


Posting Komentar