Pola Pikir Bertumbuh (Growth Mindset): Kunci Sukses Pembelajaran Mendalam
🌱 Pola Pikir Bertumbuh: Dasar dari Pembelajaran Mendalam
“Kalau orang berpikir dengan Growth Mindset maka dia yakin masalah yang hanya sedikit itu jalan keluarnya banyak. Karena itu jangan menyerah, jangan putus asa, yakinlah ada jalan keluarnya.”
— Prof. Abdul Mu’ti, Mendikdasmen RI
1. Konsep Pola Pikir Bertumbuh
a. Pengertian Pola Pikir
Pola pikir atau mindset adalah cara seseorang memandang dan menafsirkan dunia di sekelilingnya. Mindset menentukan tindakan, dan tindakan akan menentukan hasil yang diperoleh. Pola pikir menjadi fondasi utama bagi perkembangan kemampuan seseorang.
b. Jenis-Jenis Pola Pikir
| Pola Pikir Tetap (Fixed Mindset) | Pola Pikir Bertumbuh (Growth Mindset) |
|---|---|
| Menganggap kecerdasan dan kemampuan bersifat tetap. | Percaya bahwa kemampuan bisa dikembangkan lewat belajar dan usaha. |
| Takut gagal dan menghindari tantangan. | Melihat tantangan sebagai peluang untuk belajar. |
| Menganggap kesalahan sebagai kelemahan. | Melihat kesalahan sebagai bagian dari proses belajar. |
| Mudah menyerah saat menemui kesulitan. | Gigih, berusaha, dan terbuka terhadap umpan balik. |
c. Dari Pola Pikir Tetap ke Pola Pikir Bertumbuh
Perubahan pola pikir dapat dilakukan melalui empat langkah:
- Mengenali suara pola pikir tetap (PPT) yang muncul saat menghadapi kesulitan.
- Menyadari bahwa kita punya pilihan untuk menyerah atau mencoba lagi.
- Mengubah narasi dengan suara pola pikir bertumbuh (PPB).
- Bertindak berdasarkan PPB, yaitu berusaha terus sampai berhasil.
d. Intervensi dan Peran Guru
Guru berperan penting menanamkan growth mindset dengan mendorong murid untuk mencoba lagi, memberi pujian proses bukan hasil, dan membangun komunitas belajar positif antara guru, murid, dan orang tua.
2. Pola Pikir Bertumbuh untuk Pembelajaran Mendalam
a. Dari Surface Learning ke Deep Learning
Pembelajaran mendalam (deep learning) terjadi saat murid tidak hanya memahami konsep di permukaan, tetapi juga mampu mengaitkan, mengaplikasikan, dan merefleksikan pengetahuan. Growth mindset membantu mereka berani menghadapi tantangan dan keluar dari zona nyaman.
b. Empat Kerangka Pembelajaran Mendalam
- Praktik Pedagogis: belajar berbasis masalah dan kolaborasi yang menantang.
- Lingkungan Pembelajaran: suasana aman dan positif yang mendorong eksplorasi.
- Kemitraan Pembelajaran: hubungan saling percaya antara guru, murid, dan orang tua.
- Pemanfaatan Digital: membangun digital mindset agar teknologi digunakan secara produktif.
c. Prinsip Pembelajaran
- Berkesadaran: belajar adalah proses yang penuh tantangan.
- Bermakna: setiap kesulitan adalah peluang untuk tumbuh.
- Menggembirakan: suasana belajar positif menumbuhkan motivasi.
d. Pengalaman Belajar
Dalam proses memahami, mengaplikasi, dan merefleksi, murid memerlukan growth mindset untuk bertahan, berpikir kritis, dan memperbaiki diri tanpa takut gagal.
e. Dimensi Profil Lulusan dan Growth Mindset
Growth mindset memperkuat delapan dimensi profil lulusan: Keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Kewargaan, Kreativitas, Penalaran kritis, Kolaborasi, Kemandirian, Kesehatan, dan Komunikasi.
3. Pola Pikir Bertumbuh untuk Kreativitas
a. Kreativitas sebagai Inti Pembelajaran Mendalam
Pembelajaran mendalam mencakup tiga komponen utama: penguasaan (mastery), identitas (identity), dan kreativitas (creativity). Growth mindset membantu murid yakin bahwa kreativitas bisa dikembangkan melalui usaha dan latihan.
b. Siklus Kreativitas
Proses kreatif terdiri dari:
- Iterasi: mengulang untuk memperbaiki.
- Kreativitas: menemukan ide baru yang lebih baik.
- Inovasi: mewujudkan ide menjadi kenyataan.
c. Alat Berpikir Kreatif
Kerangka berpikir CREATE digunakan untuk menumbuhkan kemampuan berpikir inovatif, reflektif, dan solutif pada murid.
4. Pola Pikir Bertumbuh untuk Pengetahuan, Nilai, dan Karakter
a. Tahapan Pendalaman Pengetahuan
Pembelajaran berbasis karakter meliputi tiga tahap:
- Pengetahuan esensial: memahami konsep dasar.
- Pengetahuan aplikatif: menerapkan konsep dalam kehidupan nyata.
- Pengetahuan nilai dan karakter: menumbuhkan kesadaran moral dan sosial.
b. Komponen Karakter
Menurut Lickona dan Davidson, karakter terdiri dari dua bagian:
- Karakter moral: dorongan untuk berbuat baik dan benar.
- Karakter performa: semangat berprestasi secara etis dan bertanggung jawab.
c. Integrasi Karakter dalam Pembelajaran
Guru dapat menanamkan nilai dan karakter melalui refleksi:
- Bagaimana kaitan materi dengan kehidupan sehari-hari murid?
- Apa manfaat positif jika diterapkan dengan benar?
- Apa dampak negatif jika menyimpang dari nilai-nilai moral?
🌾 Penutup
Pola pikir bertumbuh adalah pondasi utama pembelajaran mendalam. Dengan mindset ini, guru tidak hanya mengajar pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan semangat belajar seumur hidup. Murid pun belajar bahwa kegagalan bukan akhir, melainkan titik awal untuk tumbuh menjadi lebih baik.
Posting Komentar